Mengenal Apa itu Let Down Reflex Selama Menyusui

Mengenal Apa itu Let Down Reflex Selama Menyusui
Ilustrasi menyusui. Credits: Freepik

Bagikan :


Menyusui merupakan proses alami yang sangat penting baik bagi ibu maupun bayi. Tidak hanya memberikan nutrisi, menyusui juga membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi.

Salah satu fenomena dalam menyusui yang dialami ibu adalah let down reflex. Tidak semua orang memahami apa itu let down reflex, padahal hal ini juga sangat penting dalam proses menyusui. Di dalam artikel ini, Anda bisa mengetahui apa itu let down reflex dan mengenali tanda-tandanya.

 

Apa itu Let Down Reflex?

Let down reflex adalah keluarnya ASI sebagai mekanisme alami tubuh untuk membantu aliran susu ibu ketika bayi mulai menyusu. Refleks ini dipicu oleh hormon oksitosin yang dilepaskan oleh tubuh ketika bayi mengisap puting.

Oksitosin menyebabkan kontraksi pada otot-otot kecil di sekitar kelenjar susu, memaksa ASI keluar melalui saluran susu menuju puting. Proses ini memudahkan bayi untuk mendapatkan ASI yang dibutuhkannya dengan lebih mudah.

Let down reflex biasanya terjadi beberapa menit setelah bayi mulai menyusu. Namun, refleks ini juga bisa dipicu oleh hal lain seperti suara tangisan bayi, sedang memikirkan bayi, atau muncul tiba-tiba ketika ibu merasa tenang dan santai.

 

Tanda-Tanda Let Down Reflex

Untuk lebih memahami apa itu let down reflex, Anda bisa mengenalinya melalui tanda-tanda berikut:

  • Payudara terasa penuh atau lebih berat karena ASI mulai mengalir
  • Sensasi geli, kesemutan, atau tekanan di payudara saat ASI mulai mengalir dan menetes keluar melalui puting
  • Perasaan haus yang alami terjadi karena tubuh bekerja lebih keras dalam menghasilkan ASI
  • ASI menetes dari payudara dan merembes ke pakaian

Selain tanda-tanda fisik di atas, pola isapan bayi juga berubah ketika ASI mulai mengalir. Biasanya, bayi mulai menyusu dengan isapan kecil dan cepat untuk merangsang refleks ini, namun begitu ASI mengalir, isapan mereka menjadi lebih dalam, lambat, dan lebih teratur.

Baca Juga: Tips Menyusui Bila Memiliki Puting Datar (Flat Nipples)

 

Merasa Tidak Nyaman dengan Let Down Reflex Apa yang Harus Dilakukan?

Beberapa ibu mungkin merasa tidak nyaman dengan let down reflex karena terjadi di waktu yang tidak diinginkan, menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri, atau aliran ASI yang sangat cepat dan deras sehingga bayi kesulitan menelan dan membuat mereka tersedak, batuk, atau rewel saat menyusu.

Apabila itu terjadi, sebaiknya ini yang perlu dilakukan:

Mengatur posisi menyusui yang nyaman

Anda perlu mengatur posisi menyusui yang lebih nyaman. Posisi yang kurang tepat dapat meningkatkan ketidaknyamanan saat let down reflex terjadi. Anda mungkin perlu mencoba berbagai posisi seperti cradle hold, football hold, atau berbaring.

Kompres dingin

Sensasi kesemutan dan nyeri yang kuat dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Coba kompres payudara dengan kompres dingin setelah menyusui untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Melatih teknik relaksasi

Rasa cemas dan ketegangan dapat memperburuk ketidaknyamanan saat let down reflex terjadi. Cobalah teknik relaksasi seperti menarik napas dalam-dalam dan perlahan menghembuskannya sampai Anda merasa tenang.

Baca Juga: Cara Menggunakan Nipple Shield, Alat Bantu Menyusui

Memijat payudara

Sebelum menyusui, berikan pijatan lembut pada area payudara. Ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan memudahkan proses aliran ASI sehingga let down reflex terasa lebih halus.

Memperhatikan frekuensi menyusui

Beberapa ibu mengalami let down reflex yang sangat kuat, terutama saat jeda menyusui yang terlalu lama. Menyusui lebih sering atau memompa ASI di antara sesi menyusui dapat membantu mengurangi tekanan pada payudara dan rasa nyeri.

 

Bila ketidaknyamanan terus berlanjut, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 17 September 2024 | 12:46